Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Nah lo nongol pesawatnya
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Gede bener hasil tangkepannya
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Ada yg minat mancing ginian
Spoiler for :
Quote:
Neh Ane Nemuin Penyebabnya Banyak sisi-sisi lain dari cerita pendaratan darurat US Airways dengan nomor penerbangan 1549 di Sungai Hudson, New York. Tapi diantara semua cerita yang mengejutkan itu adalah kenyataan: kecelakaan pesawat yang dialami US Airways itu bukanlah akibat serangan teroris atau kegagalan mesin pesawat, tapi karena “serangan” sekelompok angsa. Memang sampai saat ini Badan Keamanan Transportasi Nasional ( National Transportation Safety Board) Amerika Serikat masih menyelidiki penyebab utama kecelakaan pesawat tersebut, tapi para pejabat meyakini sekelompok angsa telah masuk ke mesin pesawat jet dan merusak dengan cepat mesin-mesin itu. Pesawat yang baru beberapa menit bertolak dari nadar udara LaGuardia, New York menuju North Carolina Kamis pukul 15.26 waktu setempat itu, akhirnya terpaksa mendarat darurat di Sungai Hudson. Padahal, menurut pakar keamanan transportasi udadara dan pendiri Airsafe.com Todd Curtis, mesin Airbus 320 sebenarnya sudah dirancang untuk mengatasi kerusakan mesin akibat habis ditabrak sekelompok burung. Mesin Airbus 320, kata Curtis, sudah dirancang untuk menghadapi serangan burung yang memiliki berat di atas 4 pound. Tapi angsa Kanada rata-rata memiliki berat 10 pound. Menurut Komite Serangan Burung (Bird Strike Committee) Amerika Serikat, organisasi nirlaba, sejak 1988 lebih dari 219 orang di seluruh dunia terbunuh akibat serangan burung liar. Dalam laporan terakhirnya, pemerintah menyebutkan bahwa insinden kecelakaan pesawat akibat siklus kehidupan hewan liar ini menjadi perhatian utama para pejabat setempat. Laporan Lembaga Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration), Departemen Pertanian (United States Departement of Agriculture), Departemen Transportasi ( US Department of Transportation), serta US Wildlife Service yang dirilis Juni 2008 menyebutkan, sejak 1990 hingga 2007 serangan burung melonjak drastis. Kalau pada 1990 baru mencapai 1.759 serangan, pada 2007 sudah melonjak menjadi 7.666 serangan. Pesawat-pesawat komersial sebenarnya sudah mengganti mesin mereka dengan mesin ganda yang lebih efisien dan canggih yang “tidak disukai” burung. Tapi kenyataannya, burung-burung itu masih saja doyan melalap mesin pesawat. Meskipun para pejabat sudah menggunakan radar dan gelompang radio untuk melacak populasi burung, tetap tidak berhasil mengatasi masalah ini. Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim juga sudah merusak pola hidup burung-burung liar tersebut. Beberapa jenis burung, populasinya bahkan terus bertambah. Populasi angsa Kanada misalnya, diperkirakan rata-rata tumbuh 7,3 persen selama periode 1980-2006. Di sisi lain, lalu lintas udara juga meningkat drastis dalam periode yang hampir sama. Tumbuh dari 310 juta penumpang pada 1980 ke rekor tertinggi sebanyak 749 juta penumpang pada 2007. Ini berarti, langit di atas sana memang sudah terlalu padat, baik untuk kelangsung hidup berbagai jenis burung maupun pesawat udara yang melintas di langit yang sama. |
0 comments:
Posting Komentar