Saat menyambangi kantor redaksi VIVAnews di Jakarta, Jumat sore 16 April 2010, Farmer melakukan aksi yang mengundang tawa. Saat itu, Pemimpin Redaksi VIVAnews, Karaniya Dharmasaputra, menjelaskan pesatnya perkembangan bisnis media massa online di Indonesia saat banyak orang kini bisa mengakses informasi dari BlackBerry, iPhone dan ponsel-ponsel canggih lainnya.
Farmer memotong pembicaraan, "Sebentar, saya keluarkan gadget saya dulu." Tahu ponsel apa yang bakal dikeluarkan bosnya, Konselor Bidang Hubungan Masyarakat Kedutaan Besar Australia, Jenny Dee, spontan menyahut, "Pak, please jangan [ditunjukkan]!"
Terlambat. Farmer dengan bangga mengeluarkan sebuah ponsel dari kantung bajunya. Ponsel itu Nokia seri 1100, yang bagi sebagian kalangan sudah termasuk barang kuno. Ponsel yang layarnya masih monochrome ini termasuk gadget populer di awal dekade 2000.
"Walau sudah tua, tapi ponsel ini masih oke," kata Farmer, yang disambut dengan gelak tawa pimpinan VIVAnews dan staf Kedubes Australia, termasuk Jenny.
Farmer mengaku sudah lebih dari lima tahun menggunakan ponsel tipe ini. "Memang sulit mengakses situs internet dari ponsel ini dan hurufnya kecil-kecil. Sewaktu bekerja di Departemen Imigrasi [2001 - 2005] staf saya sampai bilang, 'Pejabat seperti bapak masih pakai ponsel seperti ini?'" tukas Farmer.
Dubes yang bakal mengakhiri tugasnya di Indonesia pada pertengahan tahun ini mengaku perlu waktu untuk mempelajari ponsel canggih. "Tapi saya masih suka menggunakan ponsel ini," ujar Farmer sambil tersenyum.
sumber :http://www.windowscraze.com/forum/Seperti-orang-miskin-Nokia-1100-milik-Dubes-Australia
,