Sabtu, 10 April 2010

Video BUNUH DIRI loncat 'indah'

ane cuma mau share videonya aja...

Spoiler for video bunuh diri jember
http://unic77.blogspot.com/2010/04/inilah-video-bunuh-diri-loncat-indah.html
Spoiler for potonya gan...:


pas evakuasi




ini orangnya gan..., sori burem, scan dari koran





Spoiler for beritanya gan:


JEMBER, KOMPAS.com — Seseorang yang diduga pencuri mengakhiri hidupnya dengan terjun dari papan reklame setinggi 20 meter di Jalan Sultan Agung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (7/4/2010).

Saksi mata, Benny, mengatakan, seseorang yang bernama Armond Maulana (34) itu diduga mencuri karena aksinya diketahui karyawan pada salah satu toko elektronik di Jalan Sultan Agung, Jember.

“Armond langsung mengacungkan besi kepada sejumlah karyawan dan melarikan diri ke papan reklame yang berada di sekitar toko elektronik itu,” katanya, Rabu.

Ia menjelaskan, pemilik toko akhirnya melaporkan hal itu kepada aparat kepolisian karena curiga terhadap kedatangan Armond secara tiba-tiba di lantai tiga toko setempat.

“Melihat kedatangan polisi, Armond langsung naik ke papan reklame. Polisi juga mengeluarkan tembakan peringatan supaya Armond turun dari papan reklame itu,” kata Benny.

Setelah tiga jam di atas papan reklame, Armond meloncat dengan membentangkan tangannya seperti hendak terbang sehingga tubuhnya terjatuh dalam posisi tengkurap dan akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Jenazah Armond dibawa ke instalasi kamar mayat Rumah Sakit Daerah dr Soebandi, Jember, untuk diotopsi.

Menurut Kepala Bagian Operasional Polres Jember Kompol Erick Hermawan, polisi dan tim SAR sudah membujuk korban untuk turun dari papan reklame, tetapi yang bersangkutan tidak menghiraukan.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menurunkan korban dari papan reklame dengan bujukan, tetapi Armond memilih jalan lain,” katanya.

Ia menjelaskan, polisi menemukan KTP, SIM C, dan NPWP dalam dompetnya serta uang tunai sebesar Rp 210.000, 42 dollar Australia, dan 100 dollar Amerika Serikat.

Alamat Armond yang tertulis di KTP, SIM, dan NPWP berbeda. Di KTP tertulis beralamat di Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, sedangkan alamat di SIM tertulis Bekasi.

Alamat di NPWP juga berbeda, yakni Br Padang Sumbu Klod, Denpasar Barat, Bali, kendati dalam KTP dan SIM tertera Armond merupakan pemuda kelahiran Kabupaten Jember.

“Kami akan lacak dulu dan mencari keluarganya di Jember, apakah benar Armond adalah warga Jember atau bukan,” katanya.

sumber disini gan..., monggo cek TKP


Spoiler for tanggapan masyarakat dan anggota dewan jember gan:


[ Jum'at, 09 April 2010 ]
Petugas Kurang Sigap
Penyelamatan Tanpa Dilengkapi Peralatan Memadai

JEMBER - Aksi terjun bebas dari puncak papan reklame di ketinggian 30 meter hingga menyebabkan tewasnya Armond Maulana, 34, disesalkan banyak pihak. Tak hanya kalangan keluarga yang menyesalkan atas kejadian tersebut, kalangan anggota dewan juga angkat bicara. Ini menyangkut kesiapsiagaan petugas dalam penanganan kasus-kasus seperti yang dialami Armond Maulana.

Menurut Ayub Junaidi, sekretaris Komisi C DPRD Jember, meninggalnya Armond Maulana tak lepas dari kurang kesigapan petugas dalam penanganan di lapangan. Dia melihat, korban (Armond, Red) seolah-olah dibiarkan saja terjatuh tanpa adanya antisipasi penyelamatan ketika korban terjun bebas dari ketinggian 30 meter.

"Seharusnya ketika ada kasus seperti itu, di bawah sudah disiapkan peralatan untuk mengantisipasi jika korban benar-benar meloncat. Sehingga ketika jatuh, tidak langsung membentur aspal," kata Ayub Junaidi kecewa.

Sekretaris DPC PKB Jember ini memandang, melihat fakta di lapangan, sangat jelas, regu penyelamat kurang tanggap terhadap kejadian tersebut. "Itu menunjukkan kurang tanggapnya regu penyelamat" ungkapnya.

Menurut dia, jika segala sesuatunya bisa diantisipasi sejak dini, meski korban meloncat, masih bisa diselamatkan jiwanya. "Kejadian serupa di daerah lain bisa teratasi, kenapa di Jember tidak bisa?" ujar Ayub.

Padahal, lanjut dia, jika ada kemauan, regu penyelamat bisa menempatkan semacam jaring untuk berjaga-jaga jika korban meloncat. "Sehingga saat korban benar-benar terjun bisa ditahan jaring tersebut. Atau paling tidak, disediakan perlengkapan lain untuk menahan tubuh korban agar tidak langsung membentur jalan," tegasnya.

Hal senada diungkapkan Sri, kakak korban ketika ditemui RJ di rumah orang tua Armond Maulana, kemarin. Menurut dia, seharusnya petugas yang terjun ke lapangan lebih sigap dan mampu memperkirakan apa yang terjadi sebelumnya.

Tapi kenyataan di lapangan, petugas datang tanpa membawa peralatan yang memadai. Padahal, bila penanganan terhadap kasus seperti itu dilakukan secara benar, masih cukup waktu untuk menyelamatkan nyawa Armond. ""Masih ada jarak waktu yang panjang untuk penyelamatan,'' katanya.

Sri mengaku, pihak keluarga tidak tahu jika Armond nekat mengakhiri hidupnya dengan terjun dari puncak papan reklame. ''Kami mengiklaskan dia (armond, Red) pergi, meski dengan berat hati. Dia itu saudara laki-laki kami satu-satunya. Kami semua sangat sayang kepadanya,'' kata kata Sri.

Seperti diberitakan sebelumnya Armond Maulana yang dalam KTP beralamat Rt 6/RW 2 Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, ini nekat terjun bebas dari atas papan reklame setinggi 30 meter yang ada di pusat pertokoan Jompo, Kecamatan Kaliwates.

Tak ayal, pria yang memiliki SIM (surat izin mengemudi) beralamat Jalan Bringin Raya, Kranji Bekasi, ini tewas seketika karena tubuhnya membentur aspal jalanan.

Kejadian ini terjadi sekitar pukul 11.50 siang kemarin (7/4). Armond yang berambut gondrong ini sebenarnya sudah terlihat di sekitar lokasi kejadian sejak pukul 08.30. Saat itu, dirinya berusaha naik ke puncak papan reklame yang menjulang tinggi di atas pertokoan.

Tak mau terjadi sesuatu, kejadian itu pun kemudian dilaporkan ke polisi. Tak pelak, tak hanya warga yang datang. Warga sekitar lokasi kejadian juga berduyun-duyun menyaksikan tingkah polah Armond yang sudah berada di puncak papan reklame setinggi 30 meter ini. Hingga jumlah warga yang menyaksikan kejadian tersebut mencapai ribuan orang. Akibatnya arus lalu lintas sempat macet dan terganggu.

Berbagai cara dilakukan agar Armond mau turun dari puncak papan reklame. Bahkan, Armond sempat dirayu akan diberi apa pun yang diminta, asalkan bersedia turun. Termasuk diberikan kesempatan menelepon anggota keluarganya jika diinginkan,

Tapi apa mau dikata, bujuk rayu yang dilakukan tak membuahkan hasil. Armond hanya terlihat mengelus dada dan membetulkan tali rambutnya. Bahkan, setelah hampir tiga jam berada di atas papan reklame, tepatnya sekitar pukul 11.50, tanpa ada yang menyadari, Armond langsung melompat dari atas papan reklame.

Wushh... tubuhnya langsung meluncur ke bawah dengan posisi kepala dan punggung langsung menghantam aspal di Jalan Gajah Mada. Darah segar pun mengucur dari kepala korban hingga tewas seketika. (aro/rid)


sumber :http://www.faceref.com/forum-topic/INILAH-VIDEO-bunuh-diri-loncat-dari-papan-reklame-di-jember


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More