Seekor gagak asal Indonesia yang ditakutkan telah punah, ditemukan kembali dihabitat aslinya. Ilmuwan AS telah meverifikasi penemuan itu. Gagak Banggai (Corvus unicolor) yang seluruhnya berwarna hitam, sejak 1900 dikenal ilmu pengetahuan hanya ada dua specimen. Tapi binatang ini telah ditemukan kembali oleh ahli biologi Indonesia di Pulau Peleng, dilepas pantai timur Sulawesi, pada tahun 2007. Pamela Rasmussen, seorang zoologi dari Michigan State University, memverifikasi temuan itu.
Gagak Banggai dianggap punah sampai ilmuwan baru- memverifikasi penampakan burung yang dikenal secara ilmiah sebagai Corvus unicolor. Spesies ini sebelumnya dikenal melalui dua burung yang terlihat pada tahun 1900. Sebuah foto dari gagak tersebut diterbitkan pekan ini dalam "Handbook of the Birds of the World," Bertempat di American Museum of Natural History di New York, Rasmussen telah mempelajari dua spesimen yang berusia seabad, dan membandingkannya dengan spesimen baru untuk memastikan bahwa mereka bukan subspesies gagak (Corvus enca) yang umum.
"Analisis morphometric yang saya lakukan untuk menunjukkan bahwa keempat spesimen itu mirip satu dengan lainnya, dan jelas berbeda dari spesimen enca. Kami juga menunjukkan bahwa dua taksa yang berbeda dalam warna mata. Ini merupakan bagian penting dalam Corvus," kata Rasmussen. "Bukan hanya mengkonfirmasi identitas spesimen baru, tetapi juga kepunahan dari Corvus unicolor, yang telah lama diragukan," tambahnya. Spesimen baru ini dapat dilihat di katalog Museum Zoologicum Bogoriense, Bogor, Jawa Barat.
Sumber: http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2009/10/gagak-banggai-yang-punah-telah-kembali.html
Gagak Banggai dianggap punah sampai ilmuwan baru- memverifikasi penampakan burung yang dikenal secara ilmiah sebagai Corvus unicolor. Spesies ini sebelumnya dikenal melalui dua burung yang terlihat pada tahun 1900. Sebuah foto dari gagak tersebut diterbitkan pekan ini dalam "Handbook of the Birds of the World," Bertempat di American Museum of Natural History di New York, Rasmussen telah mempelajari dua spesimen yang berusia seabad, dan membandingkannya dengan spesimen baru untuk memastikan bahwa mereka bukan subspesies gagak (Corvus enca) yang umum.
"Analisis morphometric yang saya lakukan untuk menunjukkan bahwa keempat spesimen itu mirip satu dengan lainnya, dan jelas berbeda dari spesimen enca. Kami juga menunjukkan bahwa dua taksa yang berbeda dalam warna mata. Ini merupakan bagian penting dalam Corvus," kata Rasmussen. "Bukan hanya mengkonfirmasi identitas spesimen baru, tetapi juga kepunahan dari Corvus unicolor, yang telah lama diragukan," tambahnya. Spesimen baru ini dapat dilihat di katalog Museum Zoologicum Bogoriense, Bogor, Jawa Barat.
Sumber: http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2009/10/gagak-banggai-yang-punah-telah-kembali.html